APCI Palembang Rayakan Ulang Tahun Pertama
All PCX Community Indonesia (APCI) Palembang telah genap menginjak usianya yang pertama. Mereka pun menggelar syukuran.
Autoride – Perayaan ulang tahun pertama All PCX Community Indonesia (APCI) Palembang berlangsung meriah pada tanggal 25 Februari 2024 lalu. Menjadi pusat lokasi acara adalah Triple A Coffee (Komplek Universitas IBA Palembang).
Selain untuk meyarakan ulang tahun, menjadi salah satu fokus saat acara berlangsung adalah mengenalkan komunitas APCI Palembang ke masyarakat luas. Bahwa pada dasarnya, keberadaan mereka bukan tentang kumpul-kumpul semata, tapi untuk menjaga persaudaraan yang kuat bagi sesama komunitas khususnya wilayah Palembang.
Acara ulang tahun kali ini memiliki tema “Satukan Perbedaan Dalam Kebersamaan”. Rangkaian acaranya dengan potong tumpeng yang juga menjadi simbolis bahwa mereka sudah genap satu tahun ada di Palembang, Sumatera Selatan.
“Tema Satukan Perbedaan Dalam Kebersamaan bertujuan untuk menyatukan semua golongan komunitas motor yang memiliki ideologi berbeda tetapi tetap bersama-sama melakukan aktivitas yang positif untuk kebaikan serta bermanfaat bagi masyarakat khususnya di wilayah Sumatera,” ujar Santoso, Ketua APCI Palembang.
Total bikers yang menhadiri event akbar ini tercatat ada sekitar 200an. Bikers luar kebanyakan dari kabupaten di Sumsel seperti Muaraenim, Prabumulih dan Musi Banyuasin.
“Terima kasih untuk semua anggota APCI Palembang yang sebelum acara terlaksana sampai acara selesai sudah memberikan support tenaga serta materi untuk acara ini, dan tidak lupa juga untuk para sponsor yang sudah memberikan apresiasi serta memberikan bantuan untuk menyukseskan acara ini, serta para bikers yang sudah hadir menyempatkan waktunya untuk acara anniversary APCI Palembang yang pertama ini,” jelas Santoso.
Awal berdiri komunitas ini bermula dari dua orang, Santoso sebagai ketua dan Jhon Purba sebagai humas. Hingga kini jumlah anggotanya sudah menjadi 20an bikers. Komunita sini dibentuk bukan hanya sekadar berkomunitas, tapi di sini mereka juga membuat keluarga baru, yang saling bertoleransi terhadap kebersamaan serta silaturahmi yang tidak akan perna putus sampai kapan pun.
“Yang sangat berat dalam memimpin adalah prinsip, komitmen bertahan di sebuah komunitas yang menyatukan pendapat yang berbeda-beda, serta merangkul semua aspek karakter setiap anggota yang suka berbeda pendapat. Namun semua itu demi tujuan bersama serta kompak untuk menjalankan prinsip silaturahmi serta kekeluargaan dalam sebuah komunitas,” pungkasnya. (Maston/Foto: ist)
