Car TipsHighlightTips

Ban Mobil Berdecit Saat Berbelok? Mungkin Ini Penyebabnya

Saat berkendara, terkadang ban mobil kerap mengeluarkan suara berdecit saat berbelok dengan cepat, mengerem, atau berakselerasi.

Autoride – Ban mobil berdecit bisa terjadi karena tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan untuk mendapatkan traksi. Hal ini sebetulnya normal terjadi, apalagi saat mobil melewati permukaan yang licin atau dilapisi cat, seperti pada area parkir gedung bertingkat.

Namun suara decit ban mobil juga dapat menjadi indikasi adanya masalah dengan bantalan rem atau komponen suspensi yang aus apabila suara tersebut muncul saat mobil berbelok atau melaju dengan pelan.

Your Community Partner

National Sales Manager PT. Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono menjelaskan beberapa faktor penyebab ban berdecit, yang jika tidak segera diatasi dapat menimbulkan masalah serius untuk kendaraan.

1. Ban kurang angin
Kurangnya tekanan angin pada ban tidak hanya membuat ban kempes, tapi juga rentan rusak. Di mana kondisi tersebut akan membuat kemampuan traksi ban semakin buruk. Jika tekanan angin ban kurang, saat mobil berbelok tidak ada perlawanan yang cukup terhadap kekuatan fisik dalam ban, sehingga tapak ban akan mencoba menemukan kontak yang tepat dengan permukaan jalan.

Saat ini terjadi, karet ban akan melorot ke samping karena bentuk jalan yang berbelok, dan membuat ban berdecit saat berbelok di tikungan. Untuk mobil jenis city car, rekomendasi tekanan angin adalah 30-36 Psi, sementara untuk mobil SUV adalah 35-40 Psi.

2. Keausan yang tidak merata
Tapak ban menjadi kunci untuk kendaraan mendapatkan traksi yang cukup. Saat keausannya tidak merata, ban akan mengeluarkan suara berdecit, bahkan sebelum melewati belokan.

Your Community Partner

“Untuk menghindari keausan tidak rata ban perlu diperiksa secara berkala, mulai dari balancing dan rotasi, tekanan angin ban, suspensi, hingga kondisi tapak paling luar untuk menghindari adanya paku atau kerikil yang menancap,” ujar Apri.

3. Roda yang tidak sejajar
Pengaturan camber dan toe dari pelurusan roda membantu posisi roda sejajar antara satu sama lain dan permukaan jalan. Camber merupakan sudut kemiringan roda secara vertikal jika dilihat dari posisi depan dan belakang mobil.

Sementara toe adalah sudut roda jika dilihat dari atas kendaraan, di mana roda kendaraan tidak lurus 0 derajat. Apri mengatakan, “Jika salah satu komponen tidak sejajar, ban akan mengalami keausan tidak merata dan menyentuh permukaan jalan dengan posisi yang salah.”

Penting untuk diingat bahwa penyelarasan roda berbeda dan penyeimbangan ban, merupakan prosedur yang berbeda. Di mana pada penyelarasan roda akan mempengaruhi posisi suspensi, sementara penyeimbangan ban dilakukan dengan distribusi bobot di dalam ban.

4. Kerusakan sabuk mesin (fan belt)
Sabuk mesin adalah komponen mesin yang berfungsi untuk menyalurkan putaran mesin ke komponen lainnya, seperti power steering, AC, hingga water pump. Rusaknya sabuk mesin ditandai dengan suara decitan ban saat berbelok seiring dengan kecepatan yang meningkat. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab kerusakan pompa power steering, yang ditandai dengan setir yang terasa berat saat dikemudikan.

5. Kebiasaan mengemudi yang buruk
Selain disebabkan oleh kondisi komponen, cara mengemudi yang buruk juga bisa menyebabkan ban berdecit. Untuk memastikan kemudi, suspensi, roda, dan ban dalam kondisi prima dan bertahan lebih lama, pastikan untuk menghindari akselerasi dan pengereman mendadak. Karena keduanya akan membuat karet ban menjadi kikis dan menyebabkan keausan.

Saat melewati tikungan juga disarankan untuk tidak mengemudikannya dengan kecepatan tinggi, karena perbedaan antara ban dan titik arah mobil akan menghasilkan suara berdecit dan suhu juga meningkat dengan cepat, yang bisa menyebabkan ban menua sebelum waktunya. (Maston/Foto: istimewa)

Sharing is Caring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *