Kisah Sutrisno, Riders Difabel Penggeber Aerox dari Tanah Borneo
Keterbatasan bukanlah jadi alasan untuk tetap semangat menjalani hidup. Seperti Sutrisno, riders difabel dari Tanah Borneo
Autoride- Tak ada yang bisa menebak jalan hidup seseorang, kita sebagai manusia tentu hanya bisa bersyukur dengan apa yang didapat lewat bersyukur. Seperti yang dialami oleh Sutrisno, riders asal Sambas, Kalimantan Barat. Pria yang akrab disapa Tris tersebut, memiliki kisah kelam yang hampir membuatnya putus asa menjalani hidup di tahun 2004 silam.
Hobi riding yang digelutinya sejak 2001 silam sempat terhenti usai mengalami kecelakaan kerja pada medio 2004 silam. “Pada pertengahan tahun 2004 saya mendapat musibah saat kerja waktu itu, yang membuat saya kehilangan tangan sebelah kiri,” buka Tris sapaan akrabnya kepada Autoride.
–> Kopdar Gabungan Bold Riders Dihadiri Komunitas dari Pohuwato dan Boalemo
Rasa frustasi, trauma sempat berkecamuk dalam pikirannya kala itu. Merasa hidup ini tak akan lagi sama seperti sebelumnya. “1 tahun saya merasa trauma saat itu. Bingung dan selalu mengeluh setiap hari,” ucapnya.
Namun, Tris langsung tersadar dan bangkit seketika lewat ucapan sang ayah. “Saat saya sering termenung, perkataan ayah seperti memecut kembali semangat hidup saya waktu itu,” sambung Tris.
Perlahan tapi pasti, Tris mulai kembali melangkah ke depan dan perlahan melanjutkan hidup meski dengan satu tangan. “Sejak saat itu, saya mulai melanjutkan hidup kembali dan mencoba kembali mengendarai motor milik ayah. Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya mulai terbiasa”.
Boleh dibilang, selain ucapan dari sang ayah, motor jadi salah satu penyemangatnya. Mengingat dirinya memang seorang riders sebelum musibah tersebut datang. “Saya sangat terkesan dengan roda dua karena selalu menemani segala aktifitas saya”.
Yamaha Aerox 155 menjadi kendaraan Tris saat ini. “Jujur ini adalah motor idaman saya karena selalu menemani seluruh aktifitas saya dan keluarga,” paparnya dengan penuh semangat.
Demi mendukung segala aktivitas di motor kesayangannya tersebut, Tris pun melakukan beberapa modifikasi. Diantaranya membuat saklar baru untuk mengaktifkan lampu sein dan klakson di bagian kanan stang. “Iyaa hanya itu ubahan yang dilakukan, namun saklar sebelah kiri bawaan pabrik masih aktif”.
Melalui Yamaha Aerox kesayangannya pula, Tris seperti mendapatkan hidup baru usai bergabung dengan ARCI (Aerox 155 Riders Club Indonesia) chapter Sambas. Tak ada rasa sungkan atau malu baginya, karena ia justru mendapat keluarga baru. “Komunitas ini adalah keluarga kedua untuk saya. Yang saya rasakan di dalam komunitas, mereka tidak membedakan satu sama lain dan seperti keluarga sendiri”.
Layaknya member komunitas lain, Tris dengan suka cita mengikuti segala kegiatan, seperti turing. “Sejauh ini saya baru ikut turing sampai wilayah Tayan. Ke depan saya akan ikut turing lainnya,” tegasnya. (Foto: Dok.Sutrisno)