Lin Jarvis: Andai Yamaha Buang Vinales Lebih Awal, Bukan Rossi!
Ungkapan ‘Penyesalan selalu datang terlambat’ mungkin benar adanya, seperti yang kini dirasakan bos Yamaha, Lin Jarvis
Autoride- Bos Monster Energy Yamaha, Lin Jarvis mengaku salah memprediksi masa depan mantan pebalapnya, Maverick Vinales di MotoGP. Sebab, dulu dia mengira Vinales akan sehebat Valentino Rossi, namun nyatanya tidak. Penyesalan tersebut diungkapkan usai Yamaha memecat Vinales beberapa hari lalu.
Padahal, di awal bergabungnya Vinales, pabrikan berlambang Garputala tersebut sangat yakin dengan potensi yang dimiliki pebalap berjuluk Top Gun tersebut. Bahkan Ducati sampai kepincut dan bersedia membayar sejumlah uang demi mendapatkan Vinales, yang pada akhirnya ditolak mentah-mentah
“Ada tawaran kuat dari Ducati di atas meja. Dan kita semua tahu betapa kuatnya Maverick saat itu,” ujar Lin Jarvis dikutip Corsedimoto.
–> Modifikasi Yamaha XSR 155, Dari Retro ke Gaya Supermoto
Saking percayanya dengan kualitas, bakat, dan masa depan Vinales, Yamaha pun tak ragu memproyeksikan rider asal Spanyol itu sebagai pemimpin baru di tim pabrikan tersebut. Salah satunya dengan mempercayakan pengembangan motor kepadanya, bukan lagi kepada Valentino Rossi. Yang akhirnya membuat Rossi harus tersingkir dan hengkang ke Petronas Yamaha.
“Pada saat yang sama, kepindahan Valentino ke Petronas direncanakan pada tahun 2021. Tanpa Vale, Vinales bisa menjadi pemimpin tim baru pada tahun 2021. Kami pikir selama ini dia selalu dibayangi Valentino,” sambung Jarvis.
Namun demikian, kini yang terjadi justru sebaliknya. Alih-alih tampil dominan dan mendapat predikat ‘pembalap terbaik’, Vinales justru tampil angin-anginan dan sering terlibat cekcok dengan timnya sendiri. “Kami berharap ia bisa tampil bagus dengan menjadi leader, tapi itu tidak terjadi”.
–> Ini Asal Muasal Mobil Indonesia Gunakan Setir Kanan
Puncaknya, di seri Austria beberapa waktu lalu, Vinales kembali membuat ulah karena dengan sengaja ingin merusak mesin motor M1 miliknya. Tidak berhenti sampai disitu, Vinales kembali membuat Yamaha meradang usai mengumumkan masa depannya lebih cepat dengan bergabung ke Aprilia musim depan.
“Ada banyak hal tak terduga terjadi dalam bisnis ini. Sejak itu, kami berfiki telah membuat kesepakatan kontrak terlalu cepat,” tutup Jarvis. (Foto: MotoGP)