Mengenal Lebih Jauh Perbedaan Mobil Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Listrik
Sepintas sama namun ternyata berbeda. Yuk mengenal perbedaan dari mobil hybrid, plug-in hybrid dan listrik, hingga ketersediaannya di pasaran
Autoride- Kebutuhan akan mobil ramah lingkungan tak lagi bisa dihindarkan. Seiring perkembangan jaman, pabrikan mobil pun berlomba untuk menghadirkan berbagai mobil ramah lingkungan. dari semua yang tersedia di pasaran, teknologi mobil ramah lingkungan bisa dibagi dalam tiga jenis, yakni mobil hybrid, plug-in hybrid hingga mobil listrik.
Ketiga teknologi tersebut menawarkan efisiensi serta performa yang berbeda-beda. Untuk mengenal lebih dalam, kami akan hadirkan informasi seputar perbedaan antara mobil hybrid, plug-in hybrid dan mobil elektrik. Tujuannya agar Anda semakin teredukasi dan mulai pertimbangkan untuk menggunakan mobil ramah lingkungan ini.
1. Mobil Hybrid
Sesuai namanya, teknologi hybrid menawarkan dua sumber tenaga di dalam satu mobil. Teknologi hybrid menggunakan paduan antara motor listrik yang ditenagai oleh baterai dan mesin konvensional (bensin atau diesel). Mobil jenis ini dapat berjalan dengan hanya menggunakan motor listrik, mesin konvensional saja atau paduan keduanya.
–> ARCI Bobocha Rayakan Hari Jadi ke-2 Tahun ‘Unity in Diversity’
Cara kerjanya motor listrik dan mesin konvensional tersebut dapat dibuat secara bergantian atau bekerja secara simultan untuk menggerakkan roda mobil. Namun pada hybrid, kapasitas baterai tergolong kecil dan dayanya bisa diisi kembali secara otomatis ketika mesin konvensional atau motor listrik bekerja hingga saat melakukan pengereman.
Teknologi hybrid pertama kali diaplikasi pada Toyota Prius pada tahun 1997. Teknologi hybrid pulalah yang menjadi dasar pengembangan untuk teknologi selanjutnya, yakni plug-in hybrid. Mobil hybrid yang tersedia di pasaran adalah Toyota Corolla Cross, Altis Hybrid, Camry Hybrid, hingga Alphard Hybrid.
2. Teknologi Plug-in Hybrid
Pada dasarnya, cara kerja plug-in hybrid memiliki kemiripan dengan hybrid. Bedanya terletak pada kapasitas baterainya yang lebih besar. Sehingga teknologi ini memungkinkan untuk mobil dapat berjalan hanya dengan menggunakan tenaga dari baterai dengan jangkauan yang cukup jauh. Dengan kapasitas baterai penuh, mobil plug-in hybrid dapat berjalan antara 30 hingga 80 kilometer tanpa harus mengaktifkan mesin konvensionalnya.
Selain itu, karena kapasitas baterai yang besar, teknologi plug-in hybrid juga mengharuskan baterai untuk diisi ulang secara manual. Caranyanya, dengan mencoloknya (plug-in) pada sumber listrik yang telah disediakan, seperti charging station atau bahkan listrik rumah Anda namun dengan menggunakan konverter khusus.
Kini, mobil berteknologi plug-in hybrid menjadi favorit di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu contohnya adalah Mitsubishi Outlander PHEV, Toyota Prius PHEV hingga BMW i8. Dukungan charging station pun semakin banyak dan semakin tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
3. Mobil Listrik
Seperti namanya, mobil listrik hanya mengandalkan energi listrik yang dipasok dari baterai. Baterai yang digunakan pun sangat beragam kapasitasnya. Tak hanya itu, mobil listrik bisa menggunakan konfigurasi dari dua motor listrik atau lebih. Hal tersebut akan sangat berdampak pada performa serta jangkauan jaraknya.
–> Hati-hati, Begini Efek Buruk Penggunaan Octane Booster Terhadap Mesin Mobil
Waktu pengisian daya juga akan sangat dipengaruhi oleh kapasitas baterainya. Semakin besar kapasitas baterainya, maka membutuhkan waktu pengisian yang lebih lama pula. Namun beberapa produsen mobil listrik juga membekalinya dengan teknologi fast charging yang membuat waktu pengisian semakin cepat.
Lantaran membutuhkan waktu dalam pengisian ulang, diperlukan kebiasaan baru dalam berkendara, khususnya untuk jarak jauh. Sehingga sangat penting bagi calon konsumen untuk memilih mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan. Tak hanya itu, ketika melakukan perjalanan jauh, memerlukan perencanaan dan manajemen perjalanan yang lebih matang.
Di pasaran, ketersediaan mobil listrik semakin banyak dan terjangkau. Anda bisa memilih merek premium seperti Tesla, Porsche Taycan hingga Audi e-tron hingga terjangkau seperti Hyundai Kona Electric & Ionic hingga MINI Cooper SE. (Foto: Istimewa)