Bahaya yang Mengintai Saat Berkendara Sambil Mabuk
Saat berkendara dalam keadaan mabuk, skill dan kemampuan mengemudi Anda akan terganggu. Selain berbahaya juga ada konsekuensi hukumnya
Autoride- Berkendara di bawah pengaruh alkohol atau mabuk menjadi salah satu penyumpang terjadinya kecelakaan di jalan raya. Celakanya, masih ada masyarakat yang belum teredukasi dengan baik tentang risiko dan bahaya yang mengintai ketika memaksakan untuk mengendarai kendaraan saat dibawah pengaruh alkohol. Padahal kecelakaan berat hingga kematian menjadi salah satu efeknya.
Pada kesempatan ini, Autoride ingin memberikan edukasi seputar berkendara dibawah pengaruh alkohol, mulai dari risiko, bahaya hingga konsekuensi hukum yang menanti. Harapannya, semakin banyak pemilik mobil dan pengemudi yang mengendarakan kendaraannya secara bertanggung jawab.
–> Joan Mir Cetak Podium Perdana Untuk Suzuki di MotoGP Mugello 2021
1. Pengaruh Buruk alkohol pada Tubuh saat Berkendara
Ketika Anda mengkonsumsi minuman keras, maka kandungan alkohol akan mempengaruhi kerja tubuh, salah satunya adalah otak dan pusat syaraf. Sederhananya, alkohol akan memengaruhi fungsi motorik sederhana, waktu reaksi dan penglihatan. Selain itu, fungsi Keseimbangan, koordinasi dan persepsi sensorik adalah yang akan terganggu karena alkohol.
Hal tersebut di atas akan sangat mempengaruhi skill Anda saat berkendara. yang perlu Anda ingat adalah mengemudi membutuhkan fokus yang baik. dengan pengaruh dari alkohol tersebut, akan akan sulit fokus, reflek yang buruk hingga menggangu kemampuan mengambil keputusan di saat genting. Hal ini bisa mengakibatkan kehilangan kontrol dan kecelakaan.
2. Konsumsi Obat-obatan yang Mengadung Alkohol
Tak hanya minuman keras, namun pada beberapa obat-obatan juga mengandung alkohol. Maka, hindari aktivitas mengemudi ketika Anda diharuskan untuk mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung alkohol. Selain itu perhatikan dengan teliti kandungan dan dosis yang disarankan, agar Anda bisa tahu kapan waktu aman yang dibutuhkan untuk mengemudi setelah mengkonsumsi obat-obatan.
3. Batas Aman yang Diperbolehkan Ketika Mengemudi
Seperti yang dikutip di laman resmi Polri, batas aman yang diperbolehkan saat mengemudi adalah nol koma sekian hingga satu. Ketika kandungan alkohol dalam tubuh Anda menyentuh angka di atas satu, maka Anda bisa terkena konsekuensi hukum. Pengetesannya sendiri menggunakan alat yang bernama Drager Alcotest 7510 yang digunakan oleh jajaran Polda Metro Jaya.
–> Yamaha NMax Club Indonesia (YNCI) Way Kanan Peringati HUT ke-2 dengan Baksos
4. Konsekuensi Hukum Berkendara Sambil Mabuk
Ketika Anda terbukti berkendara dibawah pengaruh alkohol, maka ada konsekuensi hukum yang menanti. Salah satunya adalah seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dalam pasal 106 ayat (1). Dalam pasal tersebut, menyebutkan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi. Jika melanggarnya, hukuman maksimal tiga bulan penjara dan denda paling banyak Rp 750 ribu menanti Anda.
5. Kesimpulan
Menghindari konsumsi obat atau minuman keras tentunya sangat disarankan untuk menghindari risiko kecelakaan atau berurusan dengan hukum. Jika tak bisa dihindari, gunakan transportasi umum atau minta tolong teman untuk mengemudikan mobil Anda. Dengan mengemudi yang bertanggung jawab, Anda telah menyelamatkan banyak nyawa. (Foto: Istimewa)