Simak 7 Langkah Berikut saat Membeli Motor Bekas Agar Tak Tertipu
Sedang mencari motor bekas? Yuk simak beberapa tips dari Autoride berikut ini agar Anda tidak tertipu saat mencari motor idaman
Autoride- Peminat motor bekas belum meredup. Bahkan saat ini pihak leasing atau lembaga pembiayaan pun berlomba-lomba menggandeng berbagai dealer motor bekas untuk bekerjasama menggarap pasar konsumen pemburu motor bekas.
Namun, membeli motor bekas tentunya sangat berbeda dengan motor baru. Seringkali motor bekas yang terlanjur dibeli konsumen tak sesuai harapan. Banyak kasus belum lama motor bekas yang baru dibeli dipakai, sudah minta mondok atau dirawat di bengkel karena muncul persoalan. Biaya pun akhirnya membengkak dan merugikan konsumen.
Untuk mengantisipasi kekecewaan membeli motor bekas di belakang, ada baiknya konsumen memiliki sudut pandang membeli motor seperti halnya pedagang motor bekas kulakan. Demi meminimalisir biaya yang membengkak di kemudian hari setelah motor itu dibeli.
–> Gorontalo Tuan Rumah Kopdargab Nasional Maximum Explore Nusantara (MEN)
Setidaknya ada 7 poin penting yang sudah kami siapkan untuk Anda yang sedang mencari motor bekas berikut ini.
1. Cek Mesin
Yang pertama perhatikan kondisi fisik mesin. Periksa gasket dan baut-baut, apakah sudah pernah dibuka atau belum. Kondisi gasket ini sebagai pintu masuk untuk mengetahui apakah motor pernah bermasalah dengan mesin. Sebab, gasket menghubungkan bagian silnder atas dengan mesin tengah. Jika gasket sudah pernah diganti, artinya stang seher juga pernah diganti dan menandakan mesin motor tak orisinil lagi.
2. Cek Suara Mesin dengan Menutup Lubang Knalpot
Motor bekas yang mesinnya masih sehat bisa dilihat dari suaranya yang masih normal. Saat motor dihidupkan tak perlu dipaksa dengan menarik handel gas dengan kuat. Tapi cukup dengan ditutup bagian lubang knalpotnya dengan tangan lalu didengarkan suara mesinnya apakah suaranya cukup senyap atau berisik. Jika suara mesin itu berisik tak wajar saat lubang knalpot ditutup, menjadi indikasi kuat mesin tak waras dan butuh perbaikan.
3. Jangan Terkecoh Kilometer Rendah
Saat membeli motor second tak perlu terlalu mempertimbangkan berapa kilometer motor itu sudah pernah berjalan. Sebab saat ini tak hanya speedometer manual yang bisa disetel ulang, melainkan speedometer digital pun juga sudah bertebaran jasa untuk setel ulangnya. Untuk itu, jangan terkecoh dengan kondisi motor dengan kilometer rendah.
4. Periksa Bagian Kaki-kaki dan Las-lasan
Satu hal paling sulit membedakan motor bekas orisinil dan bukan terletak pada bagian las-lasan. Bawaan pabrik, bagian las-lasan seperti bawah tangki atau as atau rangka garpu tampak hanya pengelasannya tipis dan rapi. Beda jika dilas ulang akan tampak lebih tebal permukaannya dan menjadi penanda pernah ada masalah seperti patah atau rusak tertabrak.
5. Cek Kondisi List dan Cat Body
Meski terlihat sepele, list pada bodi motor bisa menjadi petunjuk apakah motor itu pernah jatuh atau tidak. List pada bodi yang masih asli biasanya tertutup rapi oleh lapisan bening pelindungnya atau klir-nya seperti bawaan pabrik. Namun jika lapisan pelindung list sudah tampak permukaannya tak beraturan, patut dicurigai bodi motor pernah mengalami masalah seperti pecah saat terjatuh atau lainnya.
Untuk mengetahui cat motor itu asli bawaan pabrik atau tidak, bisa dilihat dan diraba. Jika sudah bukan cat asli, pori-porinya tampak lebih besar dan catnya tampak lebih tebal.
–> Sunmori Komunitas Suzuki GSX Owner Indonesia (SUGOI) Makassar Hadiri Pernikahan Mantan
6. Periksa Kelengkapan Surat Kendaraan
Calon pembeli harus melakukan pengecekan surat-surat seperti BPKP dan STNK. Langkah ini harus dilakukan untuk mengetahui kejelasan identitas pemilik tangan pertama sehingga kita bisa memastikan bahwa motor yang akan dibeli bukanlah hasil curian.
7. Cek Nomor Rangka dan Mesin
Usahakan calon pemilik kendaraan memeriksa secara telita rangka maupun motor mesin. Sebab, jika nantinya ditemukan adanya kesalahan atau ketidakcocokan antara nomor rangka dan nomor mesin dengan suratnya akan berakibat fatal mengingat jika hal demikian terjadi bisa saja kendaraan tersebut merupakan hasil curian. (Foto: Istimewa)