Komparasi Skutik Kompak Entry Level: Honda BeAT vs Yamaha Mio
Komparasi Honda BeAT vs Yamaha Mio jadi pilihan menarik untuk Anda yang inginkan motor matic entry level yang mudah digunakan di perkotaan.
Autoride- Pasar motor matic entry level berkapasitas 110cc di Tanah Air memang sangat menggairahkan. Mobilitas tinggi masyarakat perkotaan, tentu membutuhkan moda transportasi yang nyaman, lincah, irit, dan bertenaga. Berbicara soal skutik entry level 110cc, tentu tak bisa dilepaskan dari Honda BeAT vs Yamaha Mio.
Kedua motor ini bersaing sangat ketat di pasaran, apalagi sama-sama menawarkan skutik dengan desain kompak nyaman, serta irit BBM. Tak salah jika keduanya kini bisa dikatakan jadi pemimpin di segmen motor matic entry level 110cc saat ini. Namun, manakah yang lebih baik? Berikut Autoride berikan komparasi lengkap antara Honda BeAT dan Yamaha Mio.
–> New Honda Civic Type R Hadir dengan Tampilan Lebih Sporty & Agresif
1. Desain
Bicara desain, Honda BeAT dan Yamaha Mio sekilas tampak mirip. Keduanya memiliki bodi ringkas dan ramping, sehingga mudah ditunggangi oleh pemula sekalipun. Meski demikian, sesungguhnya
Meski demikian, sesungguhnya dimensi Mio sedikit lebih pendek dan rendah dibanding Beat. Di sisi lain, motor pabrikan garpu tala tersebut agak lebih gemuk. Pembeda paling jelas adalah bobot. Mio punya berat 94 Kg. Sementara BeAT cuma 90 Kg, ada gap hingga 4 Kg.
Bobot ringan BeAT bisa dicapai lewat pengunaan rangka eSAF atau Enhanced Smart Architecture Frame. Rangka tersebut lebih sederhana, serta komponen yang dipakai lebih sedikit. Maka tidak aneh kalau berat total motor jadi semakin ringan. Walau begitu, soal kekuatan tidak perlu diragukan.
Di samping lebih ringan, keunggulan lain dari motor Honda BeAT adalah joknya rendah dengan spesifikasi 740 mm. Jok rendah pastinya membuat pengendara motor pemula yang punya postur pendek lebih percaya diri. Khusus Mio, tinggi joknya mencapai 750 mm.
BeAT juga memiliki ground clearance 147 mm. Alhasil potensi bodi bawahnya bersinggungan ke tanah tidak terlalu besar saat melewati jalan bergelombang. Beda dengan Mio yang ground clearance-nya cuma 135 mm. Terkait ukuran roda, keduanya pakai ukuran sama. Roda depan 80/90-14 inci dan belakang 90/90-14 inci. Masing-masing ban sudah dilengkapi teknologi tubeless. Dari bahasan Mio Vs Beat untuk desain di atas, kembali ke selera masing-masing tentunya.
2. Fitur
Varian tertinggi dari BeAT dilengkapi fitur idling stop system (ISS), berfungsi menghemat konsumsi bahan bakar. Cara kerja ISS dengan menonaktifkan mesin ketika motor berhenti lebih dari tiga detik. Kemudian mesin bakal aktif lagi saat selongsong gas diputar.
Ada pula fitur sistem pencahayaan LED yang hemat daya, serta mampu memberi visibilitas berkendara lebih baik saat malam hari. BeAT juga punya power charger di kompartemen depan, berguna untuk mengisi daya baterai smartphone saat berkendara. Tidak ketinggalan combi brake system (CBS) supaya pengereman optimal. Lalu untuk bagasi, Honda BeAT punya kapasitas 12 liter atau lebih besar 1,9 liter dibanding Mio.
Sementara itu motor matik pabrikan garpu tala juga sudah dilengkapi dengan fitur yang mirip dengan ISS, bernama stop & start system (SSS) untuk varian tertinggi. Hanya saja untuk lampu LED, CBS, dan power charger, Mio belum punya.
–> Shop&Drive Tetap Beroperasi Saat Hari Raya Idul Fitri 2021
Kelebihan Mio yang tidak dipunya BeAT adalah answer back system dan auto open key shutter. Dua fitur tersebut di motor Yamaha masuk ke dalam teknologi Advanced Key System (AKS). Guna answer back system, memudahkan pencarian kendaraan di lokasi parkir. Sementara auto open key shutter, membuka lubang kunci secara otomatis dari pengaman bermagnet, sehingga pengendara dengan mudah memasukkan anak kunci.
Ditambah lagi kini seluruh motor Yamaha yang diproduksi di Indonesia terkoneksi dengan fitur Yamaha Apps. Fungsi fitur baru tersebut salah satunya mengingatkan pemilik motor dalam melakukan servis kendaraan, mencari lokasi bengkel terdekat, serta merekam aktivitas servis secara lengkap.
3. Mesin
Kalau melihat dari kapasitas mesin, sudah pasti Yamaha Mio lebih unggul. Hal ini dikarenakan kubikasi jantung mekanisnya lebih besar pakai 125 cc.
Di atas kertas, mesin Mio yang memiliki teknologi SOHC, satu silinder, dan teknologi Blue Core mampu melontarkan torsi hingga 9,6 Nm pada 5.500 rpm dan tenaga maksimal 9,38 hp pada 8.000 rpm. Performa ini bakal terasa saat kamu putar selongsong gas motor.
Sementara BeAT dengan kubikasi 110 cc tentu performanya lebih rendah. Hanya saja gapnya tidak terlalu jauh. Motor ini menggunakan jantung mekanis berteknologi SOHC, satu silinder, dan enhanced smart power (eSP). Mesin Beat mampu mengeluarkan torsi 9,3 Nm pada 5.500 rpm serta tenaga 8,8 hp pada 7.500 rpm.
Terkait kapasitas tangki bahan bakar, keduanya sama-sama memiliki 4,2 liter. Hanya saja soal konsumsi BBM, sudah pasti BeAT lebih baik. Penyebabnya adalah kapasitas mesin yang lebih kecil dibanding Mio.
4. Harga
Nah terakhir berbicara harga. Kedua motor ini pun bersaing sangat ketat. Di mana Honda BeAt varian tertinggi CBS ISS dibanderol seharga Rp 17,365.000,-. Sementara Yamaha Mio varian teratas punya banderol Rp 17,270,000,-. Sekarang pilihan kembali ke Anda, pilih Honda BeAT atau Yamaha Mio? (Foto: Istimewa)