Lady Bikers SSFC Jogja Ini Cerita Pengalaman Sedihnya Saat Touring ke Banjarnegara

Menjadi seorang lady bikers SSFC Jogja adalah pilihan menarik bagi Winda Rofiana, S.Pd. Dirinya juga telah memperoleh banyak hal menarik selama bergabung.

Autoride – Berbagai hal menarik didapatkan oleh Winda Rofiana, S.Pd, seorang lady bikers SSFC Jogja. Suzuki Satria F150 Club (SSFC) Yogyakarta menjadi klub motor pertama yang menarik perhatian perempuan kelahiran 7 Juli 1997 silam ini.

Tergabung di SSFC Yogyakarta sejak tahun 2014 saat masih duduk di bangku SMA, hingga kini Winda masih setia dengan klub motor tersebut. Banyak pengalaman menarik yang telah didadpatkan Winda selama bergabung di SSFC Jogja. Dirinya pernah menjabat selama 3 tahun menjadi bendahara.

Namun tentu bukan hanya itu saja pengalaman menarik yang dimiliki Winda. Lady bikers dengan segudang prestasi ini juga pernah mengalami banyak hal selama bergabung di SSFC Jogja. Seperti kisahnya pad atahun 2016 silam saat touring ke Banjarnegara.

“Pengalaman menyedihkan waktu touring ke SSFC Pengda Banjarnegara. Waktu ada event juga disana. Pada tahun 2016 waktu aku masih ospek di kampusku, saat itu juga terakhir ospek. Aku pulang, langsung prepare berangkat sendirian ke Banjarnegara habis Maghrib karena aku mau mampir ke tempat saudara yang baru lahiran,” buka Winda.

-> Selain Motoran, Lady Bikers Jogja Ini Punya Segudang Keahlian

Sesampainya di rumah saudaranya, Winda langsung istirahat dan bermalam di sana. Pada keesokan harinya dia melanjutkan perjalanannya ke Banjarnegara dan masih seorang diri. Menariknya, meski sendirian, Dari Jogja ke Banjarnegara Winda hanya mengandalkan google maps.

“Jadi pas jalan aku gak tahu ya ini jalan bener atau gak, yang penting ngikuti google maps saja. Dan di pertengahan jalan, ya Allah ini jalan apa bukan kok kayak gini, jalannya itu batu semua udah gak bentuk aspal apa cor-coran gitu. Bener-bener kayak sungai gak ada airnya, batu semua. Tapi aku gak nyerah. Aku tetap lanjut karena nanggung juga mau balik,” kisah Winda.

Diceritakan Winda, jalanan rusak tak berbentuk itu berhasil dilaluinya meski harus bersusah payah sejauh 6 kilometer. Belum lagi di samping kanan Winda harus berhadapan dengan hutan pinus, juga sebelah kiri jurang. Bahkan Winda menyebut dirinya sempat mau masuk ke jurang. Namu kesabaran Winda akhirnya berbuah manis saat dirinya bertemu orang. Winda pun meminta petunjuk jalan kepada orang tersebut. Dan akhirnya dirinya sampai di event SSFC Banjarnegara.

-> Galeri Foto: Camping HPRC Bangkalan Sambut Kemerdekaan Indonesia

“Belum selesai. Saat pulang dari event SSFC Banjarnegara itu aku juga sendiri lagi. Aku pulang sendirian lagi karena aku mau ngerjain tugas kelompok buat Sikrab, karena waktu itu aku masih mahasiswa baru. Aku sampai jatuh sampek dua kali karena gak hafal sama jalan, posisi masih jam 4 pagi,” lanjut Winda.

Saat jatuh yang pertama kali, Winda masih kuat berdiri sendiri dan melanjutkan perjalanan ke Jogja. Namun saat jatuh kedua kalinua, wanita lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan Pendidikan Seni Tari ini tak bisa berkutik karena motornya masuk ke parit.

“Bajuku dah gak karuan juga, tapi untungnya aku ada baju ganti. Aku minta bantuan sama temenku SSFC Jogja juga. Dia langsung gas nyusul aku. Aku ditolong sama temen-temenku dan Princess -julukan motor Winda- dibawa temenku dan aku nebeng karena udah gak kuat lagi bawa motor karena kakiku luka. Sumpah itu pengalaman paling sedih tapi unik,” pungkas Winda.

Sementara itu, selain berstatus sebagai bikers wanita dan seorang guru seni, Winda juga mendirikan 3 sanggar tari (Sanggar Mahasura), modeling, makeup di 3 lokasi (Gunung Kidul, Bantul, Sleman). Winda juga punya keahlian make up, menari, melukis, dan memasak. (Maston/Foto: Dok. Winda)

-> Mean Metal Motors Azani, Hypercar Listrik dari India Bertenaga 1000 HP