SUGOI Tulungagung Gelar Syukuran Ultah ke-3, Ini Pesan Penting Ketua Chapter
Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat sesuai anjuran Pemerintah, SUGOI Tulungagung menggelar syukuran ulang tahun.
Autoride – Memperingati hari jadinya yang ke-3 tahun, Suzuki GSX Owners Indonesia (SUGOI) Tulungagung menggelar acara pada Minggu, 22 Agustus 2021 lalu. Syukuran sederhana ini mereka langsungkan di Warkop Kita – Kita reteg, Tulungagung, Jawa Timur.
Karena masih dalam suasana pandemi covid-19, panitia acara dengan tegas mewajibkan seluruh riders maupun tamu undangan lainnya untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) sesuai anjuran Pemerintah, seperti memakai masker, mencuci tangan, maupun menjaga jarak saat berada di lokasi acara.
“Acara ulang tahun ke-3 SUGOI Tulungagung tak bisa dilaksanakan dengan mengundang banyak riders. Agenda yang kami lakukan hanya kumpul bareng dan potong tumpeng serta sedikit ada hiburan,” ungkap Wahyu selaku Ketua SUGOI Tulungagung saat berbincang dengan Autoride.
Ada sekitar 85 riders penggeber Suzuki GSX Series yang hadir pada kesempatan itu. Antara lain ada perwakilan riders dari SUGOI Blitas, SUGOI Kediri, SUGOI Nganjuk, SUGOI Jombang, SUGOI Malang, SUGOI Mojokerjo, SUGOI Surabaya, dan SUGOI Tuban.
-> Paguyuban Bikers Bima (PBB) Turun Tangan Bantu Korban Kebakaran
Selain riders sesama penunggang GSX Series, hadir juga perewakilan bikers dari Laskar Satria Tulungagung (LST), Paguyuban All Suzuki Tulungagung (PAST), RED Ninja Tulungagung, BRAMST Tulungagung, TEAM SANSSKUY, Suzuki Satria F150 Club (SSFC) Tulungagung, dan Alfan NMZ Independent.
Semarak ulang tahun ke-3 SUGOI Tulungagung juga sekaligus menjadi agenda ngopi bareng para riders yang hadir. Sesuai dengan tema yang mereka usung, Ngopi Bareng Sekalian Seneng. “Acaranya sungguh sangat mengharukan, berkat kerja keras temen-temen member, kami bisa menggelar acara ini meski hanya sederhana,” sambung Wahyu.
“Selama ini bagi saya kalau tantangannya tidak ada. Hanya saya berpesan kepada semua member. Bahwa untuk club itu dibutuhkan biaya, jadi di dalam club wajib ada iuran agar bisa berjalan. Tanpa iuran, club hanya dijadikan ajang untuk gaya-gayaan dan akhirnya banyak member yang keluar masuk. Inilah yang harus bisa dimengerti dan dipahami oleh para member,” pungkas Wahyu.(Maston/Foto: SUGOI Tulungagung)