Bambang Hutomo Kembali Balap ISSOM dengan Corolla DX
Bambang Hutomo, akrab disapa Tomay kembali balapan dengan mobil Toyota Corolla DX lansiran 1983 yang menjadi andalannya 4 tahun lalu.
Autoride – Nama pembalap Bambang Hutomo memang sudah tak asing lagi bagi para pecinta balap mobil Nasional, khsusunya di Indonesia Series Sentul Of Motorsport (ISSOM). Tomay sapaan akrabnya pernah mencapai masa kejayaannya di tahun 2018 silam.
Ya, di musim balap 2018 dengan mobil balap andalannya Corolla DX lansiran 1983, Tomay berhasil menjadi juara umum di kelas STC 2. Hadiahnya tak tanggung-tanggung. ABM Enterprise selaku penyelenggara ISSOM saat itu memberikan hadia 1 unit apartemen.
ABM pun memberi keleluasaan kepada para pembalap, di mana hadiah apartemen tersebut boleh dikonversi dengan uang tunai. Dan Tomay yang pada saat itu bernaung di tim Fastron Jakarta Ban akhirnya mengkonversi hadiahnya dengan uang tunai.
“Saat itu kita gak nguber hadiahnya juga. Jadi kalau ujungnya kita dapat apartemen itu dahsyat juga. Saya tidak kepikiran karena banyak pembalap yang lebih bagus. Tapi saat itu kondisi mobil memang sedang bagus dan saya sering podium 1 maupun podium 2,” buka Tomay.
Namun sayangnya, setelah itu mobil Tomay alami masalah dengan mesin jebol. Sehingga hal tersebut memaksanya untuk vakum sementara waktu. Hingga akhirnya di musim balap ISSOM 2024 ini Tomay kembali unjuk gigi dengan Corolla DX miliknya. Setelah vakum kurang lebih 4 tahun, kini Tomay siap kembali mengukir prestasinya.
Di ISSOM 2024, Tomay mulai balap sejak Putaran 2 di Indonesia Retro Race. Akan tetapi mengandalkan Daihatsu Charmant yang merupakan mobil ‘pinjaman’. “Saat itu masih sebatah hanya ikut saja untuk meramakain balapan ISSOM. Karena di setiap kelas jumlah pesertanya semakin sedikit,” ujar Tomay.
Dan mulai Putaran 5 ISSOM 2024, Tomay kembali ke balapan lamanya di Super Touring Championship (STC) Corolla DX. “Di Retro putaran kelima ini saya dipercaya oleh Ecurie Cinere dengan mobil Daihatsu Charmant dan hasilnya finish ke satu. Di STC memakai mobil lama saya Corolla DX tahun 1983.”
“Corolla DX ini lima tahun lalu mesin jebol dan baru kali ini kembali turun balap. Sekarang juga masih tahap development, di putaran 6 nanti saya akan tetap melakukan trial error dengan mobil ini baik dari segi suspensi, pengereman dan segala macemnya. Karena buat saya setting suspensi agak lama,” jelas Tomay.
Setelah vakum sekian tahun, Tomay mengaku tidak terlalu sulit untuk adaptasi. “Karena kebetulan saya senang dengan dunia otomotif terutama mobil. Tapi awal-awal saat penyesuaian pasti kaku seperti titik pengereman lupa, racing line apalagi kondisi Sirkuit Sentul sekarang kurang bagus.”
Dengan kondisi trek Sirkuit Sentul yang saat ini kurang bagus, Tomay berharap pihak pengelola segera membenahinya. “Harapannya semoga Sirkuit Sentul tetap dirawat dan diperbaiki supaya kembali seperti dulu lagi. Karena Sirkuit Sentul ini paling dekat dari segala penjuru,” pungkas Tomay yang di balapan ini mengandalkan ban GT Radial SXR. (Maston/Foto: Tono)