Centrepark Kembangkan Sistem Parkir Berbasis AI
Centrepark tengah mengembangkan teknologi parkir berbasis AI yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi solusi yang efisien di masa depan, termasuk di Indonesia.
Autoride – Centrepark memproyeksikan teknologi cerdas seperti Face Recognition, dan Automated Visitor Management System (AVMS) akan menjadi pilar utama dalam menciptakan pengalaman parkir yang lebih personal dan efisien pada tahun 2025. Teknologi parkir ini dirancang Centrepark untuk memperkuat hubungan dengan pengguna melalui program loyalitas yang berbasis data, serta memberikan wawasan strategis kepada pemilik gedung melalui solusi seperti People Counting dan AI Solutions for Malls.
Dengan AI, pemilik gedung mampu menganalisis pola penggunaan parkir, seperti waktu-waktu sibuk, jenis kendaraan yang sering parkir, dan durasi rata-rata parkir. Data ini membantu pemilik gedung memahami kebutuhan pengunjung, sehingga mereka dapat merencanakan kebijakan tarif dinamis, menambah fasilitas seperti stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik, atau meningkatkan layanan di jam-jam tertentu.
“Pada tahun 2025, kami melihat teknologi berbasis AI sebagai kunci untuk memaksimalkan efisiensi operasional sekaligus menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna dan pemilik gedung,” ujar Anton Darnando, Director Centrepark Group.
Dengan memanfaatkan teknologi berbasis AI, Centrepark memproyeksikan masa depan di mana kota menjadi lebih aman, inklusif, dan berkelanjutan. Sistem seperti Face Recognition akan mendukung keamanan operasional, serta menjadi bagian integral dari transparansi dan pengelolaan yang lebih baik.
“Visi kami untuk 2025 adalah menciptakan ekosistem perparkiran yang mendukung keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan, selaras dengan cita-cita kota cerdas di masa depan,” jelas Anton.
Dalam perjalanannya, Centrepark juga merencanakan ekspansi regional untuk membawa teknologi karya anak bangsa ke pasar internasional. Dengan langkah ini, Centrepark berharap dapat membuktikan bahwa inovasi Indonesia memiliki daya saing global di sektor perparkiran.
Sementara itu, Wilson Sumanang, Director PARKEE menyoroti tentang kendaraan otonom yang merupakan salah satu peluang besar di masa depan yang dapat mengubah wajah industri perparkiran, termasuk di Indonesia. Dengan teknologi ini, kendaraan akan mampu mencari dan memarkir sendiri tanpa intervensi manusia, sehingga mengurangi waktu pencarian parkir dan memaksimalkan efisiensi ruang parkir. Bagi pemilik gedung, teknologi ini membuka peluang untuk mengoptimalkan tata kelola area parkir, meningkatkan kapasitas tanpa perlu memperluas infrastruktur fisik.
“Di Indonesia, adopsi teknologi pendukung kendaraan otonom, seperti Traffic Dispatching System dan License Plate Recognition, dapat menjadi langkah awal menuju integrasi kendaraan otonom yang lebih luas. Peluang ini tidak hanya menguntungkan dari sisi efisiensi operasional pemilik gedung, tetapi juga menjadikan Indonesia bagian dari revolusi global dalam mobilitas pintar,” ujarnya. (Maston/Foto: ist)