HighlightMotorcycle TipsTips

Shockbreaker Upside Down vs Teleskopik, Unggul Mana?

Anda tentu sudah mengetahui bahwa motor memiliki dua jenis shockbreaker, yaitu upside down dan teleskopik. Manakah yang lebih baik?

Autoride- Berbicara shockbreaker upside down, banyak pecinta roda dua yang mendambakan motor kesayangannya dibekali suspensi ini. Namun sayangnya, beberapa produsen motor tetap mempertahankan shockbreaker teleskopik. Sebenarnya wajar saja karena hal tersebut dilakukan untuk menekan biaya yang lebih murah karena shockbreaker upside down diketahui punya harga yang mahal.

Nah untuk mengenal kedua jenis shockbreaker tersebut, yuk simak ulasan lengkap dari Autoride berikut ini.

1. Suspensi Teleskopik
Your Community Partner

Hampir semua motor di Indonesia terlebih pada motor matic, bebek, dan motor sport menggunakan suspensi teleskopik. Suspensi ini mempunyai konstruksi kompresi pipa teleskopik yang ditahan pegas di dalam pipa.

Lalu untuk reboundnya diatur dengan sirkulasi oli lewat pipa suling didalam tabung yang terhubung dengan ke as roda bagian depan menggunakan per di dalam tabung dengan memanfaatkan peredaran oli. Suspensi jenis ini memiliki redaman lembut dan kadang juga terlalu lentur, suspensi jenis ini cocok digunakan untuk penggunaan motor harian.

shockbreaker upside down yamaha
Yamaha WR 155 dengan Shock Teleskopik

Jenis teleskopik ini jarang sekali dijumpai dalam ajang balap MotoGP bahkan sudah tidak ada yang menggunakannya sama sekali, yang masih menggunakan shock jenis ini hanya ajang road race di indonesia.

Terlebih dalam ajang balapan kelas underbone , kenapa tidak digunakan dalam ajang balapan resmi internasional? Dikarenakan suspensi ini kurang stabil jika dipakai untuk pemakaian kecepatan tinggi.

Kekurangan Suspensi Teleskopik

  • Suspensi jenis teleskopik sangat kurang stabil jika digunakan pada motor yang memiliki kecepatan tinggi
  • Desain standar
Your Community Partner

Kelebihan Suspensi Teleskopik

  • Perawatan Shock breaker lebih mudah.
  • Baik untuk digunakan harian selain itu juga cocok di berbagai medan jalan.
  • Teleskopik relatif lebih murah dibandingkan dengan upside down.
  • Kuat untuk menopang bobot motor yang berat.
2. Suspensi Upside Down

Kebanyakan orang menyebut suspensi tersebut dengan istilah shock USD. Suspensi jenis ini sering terdapat pada motor motor yang memiliki spesifikasi mesin yang berkapasitas tinggi atau moge . Bahan dari suspensi jenis Upside Down ini menggunakan bahan berkualitas tinggi berbahan dasar alumunium dan magnesium.

Mempunyai bentuk tabung yang terikat segitiga, sementara pipa teleskopik yang memiliki diameternya lebih kecil dari tabung, terikat pada adaptor as roda bagian depan. Maka seperti terlihat bergerak pada pipanya bukan tabungnya seperti motor sport, bebek atau skutik. Suspensi jenis Upside down ini memiliki redaman yang lebih keras dibandingkan dengan suspensi jenis teleskopik, dan sangat cocok digunakan untuk kecepatan tinggi.

shockbreaker upside down
Shock USD Aftermarket

Jenis motor yang menggunakan suspensi ini umumnya memiliki kubikasi mesin yang besar, contoh pada Harley, Motor Sport dan Motor trail. Walaupun suspensi jenis ini kurang cocok digunakan untuk harian dan juga reboundnya yang lumayan cukup lama & keras yang bisa membuat punggung cepet pegel.

Kelebihan Shock Upside Down

  • Tampilan yang terlihat keren, besar dan juga lebih eye catching.
  • Dibekali dengan peredaman yang lunak dan nyaman untuk kecepatan tinggi.
  • Sangat stabil jika digunakan pada motor yang dipacu dengan kecepatan tinggi.

Kekurangan Shock Upside Down

  • Suspensi Jenis Upside down rawan patah dan juga sering bocor (jika menopang bobot terlalu berat).
  • Memiliki harga yang lumayan mahal tergantung spesifikasinya.
  • Perawatan rumit

Nah demikian perbedaaan antara shockbreaker upside down vs teleskopik. Semuanya kembali lagi kepada Anda untuk memilih diantara keduanya. Yang paling penting, kalian harus mengetahui terlebih dulu tujuan dan fungsi dari masing-masing shockbreaker tersebut agar tidak menyesal di kemudian hari. (Foto: Istimewa)

Sharing is Caring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *