CommunityHighlightMotorcycle Community

Komunitas Moge Dianggap Arogan, Ini Tanggapan President Ducati Official Club Indonesia (DOCI)

Komunitas moge (motor gede) sering kali dinggap negatif oleh masyarakat luas. Bahkan tak jarang mereka dibilang arogan.

Autoride – Penyebaran motor gede (moge) di Indonesia cukup banyak. Hal tersebut tentu saja juga menjadikan komunitas moge di Tanah Air tumbuh subur. Namun sayang, keberadaan mereka justru sering kali dipandang negatif oleh masyarakat luas. Bahkan tak jarang mereka dibilang arogan.

Menanggapi hal tersebut, Fernando Rorimpandey yang menjabat President Ducati Official Club Indonesia (DOCI) untuk periode 2022 – 2024 pun ikut angkat suara. Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Sebab menurutnya, komunitas moge seperti halnya DOCI juga acap kali melakukan kegiatan positif seperti baksos atau agenda positif lainnya.

Your Community Partner

“Kita harus menekan opini masyarakat yang selalu berkembang bahwa komunitas moge itu arogan. Sebenarnya bukan komunitas motor gede arogan ya, tapi karena cc-nya yang besar, mesinnya yang panas maka itu yang membuat kita harus lari sedikit lebih kencang dari yang lain,” buka pria yang kerap disapa Nando.

-> Mubes Paguyuban Motor Honda Bekasi (PMHB) Untuk Perkuat Hubungan Member Pasca Pandemi

Komunitas Moge

“Kalau di lampu merah dua menit saja, paha sudah merah. Jadi begitu lampu hijau itu pasti langsung ngegas. Bukan karena arogan, karena situasi Indonesia juga yang negara tropis. Beda dengan kalau di Eropa. Jadi kadang orang salah penafsiran,” sambung Nando yang baru saja terpilih menjadi President DOCI dalam gelaran Munas di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 18 Juni 2022 lalu.

Di bawah kepemimpinan Nando dan juga president-president terdahulu, setiap tahunnya DOCI juga punya agenda wajib pelatihan safety riding. Hal ini mereka selenggarakan agar para membernya yang berjumlah 240 memiliki tata krama di jalan.

Your Community Partner

“Setiap periode president itu dilakukan pelatihan safety riding. Itu pasti. Jadi kita ajak expert lalu peserta diwajibkan ikut pelatihan safety riding, terutama tentang tata krama di jalanan, etika berkendara di jalan. Memang dari tahun ke tahun kami selalu fokus untuk selalu punya etika berkendara,” pungkasnya. (Maston/Foto: Tono)

-> Pembalap Yamaha Sunday Race (YSR) Keluhkan Bobroknya Sirkuit Sentul

Komunitas Moge
Nando, President baru DOCI 2022 – 2024
Sharing is Caring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *