CommunityHighlightMotorcycle Community

Komunitas Scorpio Tengki Kotak (Steko) Jakarta Rayakan Ultah ke-8

Komunitas Scorpio Tengki Kotak (Steko) Jakarta baru saja melangsungkan acara dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-8 tahun.

Autoride – Ungkapan Jasmerah atau yang biasa didengar dengan kalimat Jangan Melupakan Sejarah menjadi tema ulang tahun ke-8 Scorpio Tengki Kotak (Steko). Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta Timur disulap menjadi panggung perhelatan akbar Steko Jakarta. Acara dimulai dengan pembukaan band Tanpa Nama, sebanyak 5 personil tampil menghibur para bikers yang hadir. Ale sebagai vokalis utamanya tampil penuh percaya diri.

Dilanjut oleh penampilan dari DJ Clown, DJ Puspa serta dua penampil MC perform, Bro Dwi All dan Bro Keii. Saat para DJ sedang perform, panitia juga menyelingi dengan pembagian-pembagian doorprize berupa spareparts motor Yamaha Scorpio, kaos dari salah satu sponsor, NGK Spark Plug juga oli atau pelumas mesin dari Motoquick. Ditambah Indocafee juga turut meramaikan gelaran tersebut dengan menyediakan kopi ciri khas mereka.

Your Community Partner

Seirama dengan tema yang diusung “Jasmerah”, dalam rundown acara mereka juga menyisipkan sesi untuk mengingat jasa-jasa almarhum salah satu member. Yakni Tribute of Benny Sandra Caniago. Di mana dia memiliki peran penting dalam perkembangan dan warna sejarah klub yang riuh rendah.

Sudah umum di setiap acara klub maupun komunitas roda dua, selalu ada tenda atau meja registrasi, yang berfungsi untuk mengetahui klub atau komunitas mana saja yang datang. Menurut buku catatan registrasi, ada 157 nama klub/komunitas yang hadir. Namun, sesuai petugas checker yang berada di pintu masuk, jumlah orang yang hadir sebanyak 517.

“Hal itu disebabkan bagian registrasi kami kewalahan menangani tamu undangan yang mengantri. Sehingga sebagian besar undangan kami persilahkan memasuki langsung area lokasi acara diselenggarakan,” ujar Boy selaku Humas Eksternal Steko Jakarta.

Tidak hanya dari Jakarta dan sekitarnya saja, namun tamu yang hadir juga dari berbagai wilayah di Indonesia. Ada single riding dari Palembang dan dari Lombok yaitu Fachrul (dari klub ASICS chapter Palembang) dan Papi Adi Barbie (dari Lombok Scorpio Club, Lombok). Juga beberapa sahabat klub Scorpio lainnya seperti PERES (Pekalongan), PSP (Pemalang), dan SPINIS (Semarang).

Your Community Partner

“Kami ada mulanya hanya sebagai sesama penggemar, penyuka dan pemakai sesama dan merk dengan tipe unit roda 2 yang sama yakni, Yamaha Scorpio. Yang identik dengan logo Kalajengking. Banyak klub, komunitas, atau hanya sebatas pengguna unit dengan varian Scorpio yang jauh lahir lebih dahulu dari kami,” urai Boy.

“Sejak 2014 para pendahulu kami mengibarkan nama, bendera/logo yang kami anggap sakral sampai saat ini. Meski banyak penyuka, penggemar Scorpio yang menggunakan logo yang mirip dengan kami, kami bersyukur. Mungkin kalau menggunakan bahasanya teknik pemasaran, dengan cara seperti itulah kami dikenal. Kami mengadakan hari jadi setiap tanggal 12 Desember tiap tahunnya. Dan di tahun ini kami baru menginjak usia ke delapan, atau sewindu.”

“Jika menggunakan filosofi keturunan Tionghoa, angka delapan merupakan angka yang bukan main bagusnya. Mengingat bentuk garis angka tersebut seperti tiada akhirnya, melingkar, menyambung, tiada putus. Dan kami berharap akan lahir generasi (regenerasi) selanjutnya yang akan melanjutkan perjalanan Steko Jakarta. Saat ini jumlah member aktif kami hanya sebanyak 22 orang, ditambah 2 calon anggota member,” pungkas Boy. (Maston/Foto: Steko Jakarta)

Sharing is Caring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *