Rahasia Sukses Sahat Sitompul Masih Eksis di Balap Mobil Klasik ISSOM
Sahat Sitompul, meski usianya sudah menginjak angka 63 tahun namun masih tetap eksis di balap mobil-mobil klasik di ISSOM.
Autoride – “Usia hanyalah angka, tetapi menjadi muda adalah sikap”, mungkin kalimat tersebut pantas untuk menggambarkan semangat Sahat Sitompul dalam menjalani hobi balapnya. Meski usianya sudah menginjak 63 tahun, namun semangatnya masih tetap berkobar untuk tetap ngegas di sirkuit balap.
Sahat kini turun di balap mobil klasik bertajuk Indonesia Classic Car Championship (ICCC) yang menjadi bagian dari Indonesia Sentul Series Of Motorsport (ISSOM). Di ajang ICCC, Sahat yang juga pemilik PT Bintang Sinergy Mulia (BSM) itu turun di Kelas FFA A dan Super Sixty.
“Saya ikut di balap klasik karena kita banyak teman di situ yang sudah seusia kita. Apalagi saya juga suka dengan mobil-mobil klasik,” buka Sahat yang juga ayah dari pembalap Sendy Sitompul saat berbincang dengan Autoride di Sirkuit Sentul pada sela-sela Putaran 5 ICCC 2024, Minggu 27 Oktober.
Mengandalkan mobil balap BMW E30, Sahat kini memimpin perolehan poin dengan menduduki posisi teratas klasemen sementara untuk Kelas Super Sixty. Sedangkan di Kelas FFA A masih tertinggal di posisi 3 klasemen sementara. Di kelas ini Sahat menyebut masih memungkinkan untuk naik ke runner up dengan sisa satu putaran lagi.
Lalu apa rahasia “perkasa” Sahat di usianya yang sudah tak muda lagi namun masih prima dalam sirkuit balap?
“Saya turun balap ini karena pertama memang suka otomotif, saya dulu juga pernah balapan pakai VW di balap Retro. Cuma mobilnya kenceng-kenceng jadi saya pilih di balap klasik. Jadi intinya di balap klasik ini kita banyak teman. Kedua disesuaikan dengan mobil dan ketiga sesuai usia apalagi di sini ada kelas Super Sixty,” jelasya.
Menurutnya, balapan di circle usia Sahat dan kawan-kawannya yang penting banyak teman, enjoy, dan yang utama tidak melupakan hobi dengan otomotif terutama di balapan. Soal podium hanyalah bonus, tidak menjadi target utama.
“Untuk menjaga fisik di balapan, justru dengan balapan ini saya mamacu adrenalin. Dan ini merupakan tantangan. Orang bilang ini olahraga membahayakan, tapi saya bilang kalau bisa mengendalikan mobil ya aman. Kita punya passion dan bisa mengendalikan mobil kita.”
“Jadi balapan itu sebenarnya sama saja dengan olahraga lain. Olahraga apa sih yang tidak bahaya? Yang penting kita punya management risk. Dan yang paling utama adalah pastikan dulu kesehatan sebelum turun balap,” pungkas Sahat yang bernaung di tim Garasi 350.
Selain dari kesehatan fisik, mobil pun juga harus mumpuni untuk bisa balapan dengan rasa nyaman dan aman. Sebelum balap juga penting untuk memastikan mobil semuanya normal seperti rem, mesin, hingga kaki-kaki maupun bagian lainnya. (Maston/Foto: Dok. Sahat Sitompul)