Tri Jogja Custom Garage, Bengkel Spesialis Modif Moge
Bagi para riders pecinta modifikasi, terutama yang berada di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya pasti sudah tahu dengan Tri Jogja Custom Garage.
Autoride – Tri Jogja Custom Garage, bengkel modifikasi khusus motor gede (moge) ini dirintis oleh sang owner Tri Murjianto sejak tahun 2007 silam. Sudah 14 tahun usaha bengkel berjalan, mulai dari Tri masih bujangan sampai berkeluarga dan dikaruniai 2 orang anak.
Ingin hidup mandiri tanpa membebani kedua orang tuanya menjadi alasan utama Tri saat pertama kali membuka bengkel. Meski saat itu dirasa sulit, karena Tri sendiri memulai usaha bengkel ini setahun setelah dirinya lulus SMK. Akan tetapi, modal sekolah di jurusan otomotif membulatkan tekadnya.
“Awal mula buka bengkel dulu ngontrak tempat dipinggir jalan Prambanan – Piyungan, Sleman – DIY dari 2007 sampai 2017. Pada saat itu project modif kurang lebih 60% dan 40% servis harian atau umum. Kemudian pada tahun 2017 akhir ditawari kerjasama (join) dengan teman untuk memodifikasi atau custom kastem motor gede Gede,” buka Tri kepada Autoride.
Sejak kerjasama bareng temannya, Tri mulai sering mengerjakan modifikasi moge dari motor 250cc, 400cc, 600cc, hingga 1000cc. Tidak hanya dikastem, melainkan motor-motor tersebut juga ada yang minta diservis alias bongkar mesin.
-> Selain Motoran, Lady Bikers Jogja Ini Punya Segudang Keahlian
Namun kerjasama tersebut tak berlangsung lama. Tahun 2019 akhir Tri lebih memilih untuk mengembangkan karier di dunia kastem moge sendirian. Lalu Tri memilih untuk buka bengkel di teras rumahnya sendiri yang masih satu kawasan dengan bengkel lama. Jadi pelanggan tetap gak kebingungan nyari lokasi Tri Jogja Custom Garage.
Meski Tri Jogja Custom Garage memang lebih sering mengerjakan modifikasi moge seperti Tiger, Scorpio, Ninja 250cc, CBR 250cc, dan lain-lainnya. Namun Tri juga menerima servis harian dari pelanggan sekitar rumah maupun pelanggan tetapnya.
Tentu saja, Tri Jogja Custom Garage punya keunggulan tersendiri. Mulai dari harga yang dijamin miring dari lainnya. Kepuasaan pelanggan juga menjadi point utama. Selain itu, bengkel ini disebut-sebut merupakan spesialis CB 400 dan sering kali menjadi bengkel yang menerima moge yang lama “mati suri” untuk dihidupkan kembali.
Bengkel ini mempunyai ciri khas seperti tidak berada di bengkel. Soalnya lokasinya di dalam kampung, kemudian sekitar bengkel terdapat kebun dan halaman luas. Suasana asri di lingkungan bengkel akan membuat konsumen betah berlama-lama.
-> Murah Tapi Berbahaya, Jangan Pakai Velg KW Hanya Untuk Tampil Keren
“Bisa bertahan sampai sekarang kitanya yang penting jujur dengan customer, berusaha tidak menggunakan part baru kalau part yang lama masih bisa digunakan. Saya juga tidak mematok harga jasa yang tinggi dan siap menerima keluhan demi kepuasan pelanggan,” ungkap pria yang dikenal humble dengan para pelanggannya ini.
Untuk konsumennya sendiri, rata-rata masih seputaran Joga dan sekitarnya seperti dari Jawa Tengah. Namun tak sedikit konsumen yang datang dari luar kota seperti dari kawasan Jawa Timur (Surabaya, Malang, Kediri), DKI Jakarta, dan Bandung. Kemudian pelanggan datang juga dari luar pulau, seperti Kalimantan, Bali hingga Ambon.
“Kalo konsumen dari luar negeri belum pernah, hanya saja orang bule yang stay di Indonesia perna beberapa kali ada yang menjadi customer, misalnya dari Spanyol. Kebanyakan pelanggan dari perorangan, kemudian para pedagang motor modif, ada juga beberapa dari kalangan komunitas, misalnya Ninja, Supermoto, CB dan lainnya,” sambung pria kelahiran Jogja, 1989 silam.
Menurut Tri, paling banyak konsumen yang datang memintanya modifikasi jenis Japstyle dan Bratstyle, yakni Scambler, Bobber, Street Tracker, Classic. Termasuk juga jenis Sport, Dual Purpose, dan beberapa restorasi untuk jenis motor keluaran lawas. (Maston/Foto: Dok. Tri Jogja Custom Garage)
-> Modifikasi Yamaha MT-15 Habiskan Rp 30 Jutaan, Begini Hasilnya