5 Jenis Modifikasi Motor Paling Populer dan Digemari Rider
Seiring berkembangnya zaman, tren modifikasi motor kian berkembang cukup pesat. Namun, tahukah Anda jenis modifikasi yang paling populer?
Autoride- Makin menjamurnya sepeda motor di Indonesia dibarengi dengan perkembangan atau jenis modifikasi motor yang kian beragam. Berbagai gaya atau ubahan, mulai dari biasa saja hingga ekstrem rela dilakukan rider demi mempercantik tampilan motor atau sekadar tampil beda.
Nah! Buat kalian yang berencana mengikuti tren tersebut, Autoride berikan rekomendasi modifikasi motor yang paling banyak digandrungi dan populer sampai saat ini. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Modifikasi Bobber
Jenis modifikasi yang ini sebenarnya berkembang pada era 90-an dan berasal dari Amerika Serikat. Dimana awalnya modifikasi Bobber berawal dari istilah “Bob Job” yang dikenal pada tahun 30-an. Modifikasi Bobber memiliki sejumlah ciri khas, diantaranya dengan menghilangkan spatbor depan, memotong pendek spatbor belakang, serta penggunaan ban yang cenderung besar.
Dimana perubahan itu seolah membuat motor menggunakan model rambut “Bob”. Nah, salah satu perbedaan modifikasi ini dibanding yang lain adalah casis motor tidak perlu dipotong. Sehingga cukup mudah apabila motor ingin direstorasi kembali.
–> Galeri Foto: Touring SUGOI Gresik ke-8 Kota dengan Makna Mendalam
2. Chopper
Nah, kalau jenis modifikasi yang ini berasal dari Amerika Serikat pada pertengahan 1960. Untuk modifikasi yang satu ini, bodi motor harus dibuat secara khusus. Jadi tidak bisa menggunakan bodi motor bekas atau motor terbaru. Ciri khas motor modifikasi jenis ini adalah bodinya yang ‘kurus’.
Selain itu, biasanya motor modifikasi ini juga menggunakan ban depan yang diameternya lebih besar dari pada ban belakang. Sehingga para pengguna motor ini jika dilihat selalu mendangak ke atas. Tapi katanya, motor modifikasi chopper sangat menyenangkan untuk digunakan untuk berkendara santai.
3. Japstyle
Aliran modifikasi motor yang satu ini berasal dari negeri sakura. Jenis modifikasi Japstyle lahir sejak tahun 90-an. Berawal di Shibuya, Tokyo, Jepang, modifikasi jenis ini tenar dengan sebutan “Braddty Style”. Istilah Japstyle sendiri akhirnya berkembang dengan menggabungkan kata “Jepang” dan “Style”.
Dimana kemudian biasanya modifikasi ini memanfaatkan motor bekas honda atau motor bekas lain hasil produksi Jepang. Ciri khas modifikasi Japstyle adalah biasanya ekor motor akan dibuat menjadi bulat.
4. Cafe Racer
Untuk modifikasi yang satu ini, namanya berasal dari sebuah istilah untuk mencari lawan untuk balapan dari kafe ke kafe. Istilah tersebut berkembang di Inggris pada tahun 1960-an. Namun ada juga yang beranggapan bahwa istilah cafe racer berasal dari para pecinta motor tua yang senang memajang motornya di depan kafe.
Satu hal yang pasti, jenis modifikasi motor cafe racer menitikberatkan pada penampilan yang menyerupai motor balap tahun 60-an. Dimana untuk memperoleh penampilan ini, biasanya di bagian jok dibuat tipis, tangki bensin yang lonjong, ekor yang dibuat menyerupai lebah, serta knalpot racing tentunya. Modifikasi jenis ini tidak terlalu mementingkan faktor ergonomi. Untuk cafe racer yang penting adalah penampilan.
–> Tips Ganti Lampu LED Mobil, Jangan Asal Terang!
5. Scrambler
Jenis modifikasi motor yang satu ini masih berasal dari daratan Inggris pada 1920-an. Dimana kala itu balapan motor yang melewati segala medan tengah populer. Oleh karena itu, bentuk modifikasi scrambler lebih fokus untuk membuat motor sanggup melintasi segala rintangan.
Untuk menerapkan modifikasi ini, motor yang akan digunakan harus memiliki kapasitas mesin 125 cc ke atas. Penggunaan kaki-kaki yang terlihat berotot serta ban berdiameter besar, membuat motor yang dimodifikasi dengan aliran ini terlihat gagah.
Well, dari sekian banyak jenis modifikasi motor yang ada, nampaknya kelima aliran tersebut menjadi yang paling banyak digemari. Buktinya, salah satu dari modifikasi tersebut pasti bisa ditemui di jalan raya. Sekarang kembali lagi ke selera Anda. Satu hal yang pasti, modifikasi motor jangan sampai melupakan faktor safety yaa! (Foto: Istimewa)