Motorcycle NewsNews

Tiga Perempuan Bersaudara, Dipersatukan Oleh Kecintaan Pada Dunia Otomotif dan Riding

Diandra, Cassandra, dan Verrandra. Tiga perempuan kakak beradik dengan profesi dan watak yang berbeda, dipersatukan oleh kecintaan pada dunia otomotif dan riding.

Autoride – Diandra, Cassandra, dan Verrandra, ketiganya adalah keluarga dari Gautama bersaudara. Anak-anak dari Chandra Gautama (mantan pembalap nasional) ini tak pernah takut untuk mengeksplorasi hobi dan mencoba hal-hal yang baru, bahkan di bidang yang non-konvensional seperti riding.

Tiga perempuan, tiga profesi, dipersatukan oleh kecintaan pada otomotif. Nyatanya ketiga perempuan ini selalu tampil kompak dan akur. Kuncinya, mereka tak pernah pelit mengucapkan kata “maaf” satu sama lain. Mereka pun selalu saling mendukung dan berusaha mengenal satu sama lain sebaik mungkin, sesuai ajaran dan amanat orang tua ketika mereka bertumbuh dewasa.

Your Community Partner

Yang membuat unik, mereka bertiga memiliki hobi dan passion yang sama, yakni kecintaan pada dunia otomotif dan riding. Ketiganya mengaku bahwa kecintaan mereka terhadap dunia otomotif berasal dari warisan sang ayah yang hobi ngoprek mobil setiap minggu.

“Mengendarai motor itu ada sensasi tersendiri yang jauh berbeda dari pengalaman mengendarai mobil. Kita benar-benar merasakan feeling menyatu dengan mesin motor dan lebih ‘dekat’ dengan jalan. Itu yang bikin ketagihan dan pingin riding terus,” ungkap Diandra Gautama yang baru kembali ‘mengaspal’ dalam enam bulan terakhir setelah vakum beberapa tahun.

-> All New CB150R Streetfire Resmi Hadir di Jawa Barat

riding - 1
Gautama bersaudara punyas passion terhadap dunia motor

Sementara menurut Verrandra Gautama, riding sudah menjadi rutinitas yang wajib ia lakukan, minimal sekali dalam sebulan. “Yang aku rasakan setiap kali riding, ada suntikan dopamin dan adrenalin yang bisa membuat kita semangat kembali. Riding buatku jadi momen pelepasan stres,” jelasnya.

“Dari kecil kami diajari bukan untuk mengendarai kendaraan, tapi untuk memahami dan merasakan mesinnya. Ketika menaiki motor, sensasi ini jadi lebih terasa. Kita bisa lupa sejenak dengan rutinitas sehari-hari dan bisa menikmati jalan panjang yang ada di depan. Kapanpun kita mau, kita bisa berhenti dan beristirahat. Inilah yang membuat riding dengan motor terasa menyenangkan,” sambung Cassandra.

Your Community Partner

Ada satu hal yang membuat Gautama Bersaudara jatuh cinta pada dunia motor, yakni persaudaraan yang dirasakan di atas aspal. Mereka mengakui, ada ikatan solidaritas antar sesama riders, yang jarang dijumpai mereka di komunitas mobil.

Misalnya saja seperti pengalaman Verrandra. Ia pernah riding dari Bali Selatan ke Bali Utara, namun salah satu motor temannya bermasalah di jalan. Tak lama kemudian, ada kumpulan pengendara motocross yang lewat dan langsung berhenti untuk memberikan bantuan dengan mendorong motor mogok tersebut ke bengkel terdekat. Disitulah ia merasakan, betapa kuatnya solidaritas dan empati antar pengendara motor yang membuatnya semakin menyenangi komunitas roda dua.

-> Ferrox Hadirkan Filter Udara Toyota Raize dan Daihatsu Rocky

riding - 2
Diandra Gautama

Belum lama ini, ketiga bersaudara tersebut juga menaiki motor Royal Enfield Himalayan, Classic, dan GT 650. Baik Diandra, Cassandra, maupun Verrandra, mereka sepakat bahwa motor Royal Enfield punya rancangan dan feel istimewa yang membuat pengendara betah mengemudi berlama-lama.

“Yang paling kami sukai dari motor Royal Enfield, walaupun tergolong motor gede (moge), namun motornya sangat mudah untuk dikendalikan. Mesinnya bandel tapi koplingnya tetap smooth, bobotnya juga pas untuk menopang tubuh, tidak terlalu berat dan terlalu ringan, sehingga nyaman dipakai untuk sehari-hari. Buat para perempuan yang belum terlalu lincah di jalanan, motor Royal Enfield ini benar-benar bisa jadi motor yang patut dimiliki,” ungkap Diandra dan Verrandra.

“Kalau aku paling suka sama Royal Enfield karena brand ini sebenarnya adalah brand tua legendaris, tapi mereka selalu berinovasi untuk menangkap tren terkini di dunia otomotif. Inovasi-inovasi mereka, misalnya dengan mengeluarkan Continental GT yang bergaya cafe racer atau Meteor 350, sangat mengakomodasi pengendara dari berbagai latar belakang,” jelas Cassandra. (Maston/Foto: Royal Enfield)

-> Eastmono Garage, Bengkel Spesialis Moge Klasik

riding - 3
Cassandra Gautama

Sekilas tentang Gautama bersaudara
●Diandra Gautama, mengikuti jejak ayahnya dan menjadi ‘pembuka jalan’ sebagai salah satu dari sedikit pembalap perempuan Indonesia. Menekuni hobi otomotif sejak duduk di bangku sekolah, Diandra bahkan sudah bergabung di klub mobil ketika masih di SMP kelas tiga. Ia terus berlatih sebagai pembalap touring dan puncaknya menjuarai Mercedes-Benz Club indonesia Championship 3.200cc pada tahun 2013 di Sentul.

●Cassandra Gautama memilih jalan sebagai pekerja seni, yakni fotografer. Sedikit banyak, pilihan karirnya terpengaruh dari observasi terhadap sang ayah yang juga merupakan seorang arsitek. Secara tak sadar, ia mewarisi jiwa nyeni dari ayah.

●Verrandra Gautama, yang kini menjadi chef dan berkreasi di dapur, banyak mendapatkan inspirasi dari melihat sang ibu yang jago meracik makanan menjadi kreasi nan lezat.

-> Busi NGK MotoDX, Mampu Dongkrak Akselerasi Secara Instant

riding - 4
Verrandra Gautama
Sharing is Caring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *