Winda, Lady Bikers SSFC Jogja Ini Pernah Jadi Joki Balap Liar
Winda Rofiana, S.Pd, lady bikers SSFC Jogja ini menceritakan kisahnya pertama kali gabung ke klub sepeda motor.
Autoride – Winda, namanya mungkin sudah tak begitu asing bagi para riders di Tanah Air. Dia adalah salah satu lady bikers SSFC Jogja yang pernah menangi kontes pemilihan Srikandi SSFC of The Year 2020 dengan mengalahkan para Sikandi SSFC dari berbagai negeri.
Sejak lama Winda memang sudah punya ketertarikan terhadap dunia motor. Winda juga sempat mencicipi profesi sebagai joki balap liar. Dan hingga kini dirinya masih suka nonton balap motor, baik itu kelas internasional semacam MotoGP maupun balap motor nasional.
“Sejak SMP Kelas 1 sudah suka sama motor, waktu dulu SMP lihat motor yang dimodifikasi itu kelihatan enak dilihat jadi saya tertarik. Dan akhirnya saya memodifikasi motor Vario buat berangkat sekolah, padahal itu motor mamaku. Karena waktu itu aku belum punya motor. Saya baru punya motor SMP Kelas 3,” buka Winda yang lahir pada 7 Juli 1997 silam.
Motor pertama yang dimiliki Winda sendiri adalah Suzuki Satria FU150. Makanya tak heran jika dirinya juga akhirnya bergabung dengan Suzuki Satria F150 Club (SSFC) Yogyakarta. Banyak hal positif yang didapat Winda bersama keluarga besar SSFC Yogyakarta.
“Saya sangat tertarik bahkan beruntung jadi bagian dari SSFC Jogja karena orang-orangnya juga istimewa, baik, solid banget, kompak, mau susah atau seneng mereka selalu ada dan ketika ada yang trouble pun 24 jam siap bantu. Jadi di sini saya sangat beruntung sekali kenal sama teman-temen SSFC Jogja,” ujar Winda yang tergabung di SSFC Yogyakarta sejak 2014 saat masih sekolah SMA.
-> Srikandi SSFC Indonesia Berdiri Tegap di Berbagai Penjuru Tanah Air
Di SSFC Jogja, Winda juga punya kontribusi lebih. Dirinya pernah menjabat selama 3 tahun menjadi bendahara. Meski sekadang dirinya memilih untuk hanya menjadi member saja. “Karena dengan kondisi saya yang sekarang mungkin cukup sulit untuk membagi tugas,” sambungnya.
“Berada di SSFC Jogja, saya merasa spesial, selalu diutamakan, selalu dijaga, dilindungi dari apapun. Entah dari cowok nakal atau dari hal-hal yang gak baik juga. Pokoknya SSFC Jogja itu bagiku adalah sebagai pelindung di saat kondisi apapun. Membawa pengaruh positif buat aku,” jelas Winda yang pernah touring hingga Kota Surabaya, Jawa Timur.
Namun begitu, Winda berujar ada gak enaknya menjadi seorang bikers wanita yang tergabung dalam sebuah komunitas. Karena tak sedikit orang yang menganggap sebagai cewek gak bener. Hal ini lantaran di komunitas atau klub kebanyakan membernya cowok.
“Aku pingin ikut club biar bisa melawan trauma itu. Dan akhirnya ada temenku yang bilang ikut SSFC Jogja aja. Aku langsung gas diajak kopdar (kopi darat). Dan akhirnya aku tahu bagaimana cara berkendara yang baik dan benar . Aku sekarang gak takut lagi,” cerita Winda yang ternyata seorang guru seni budaya di salah satu sekolah di Bantul, Yogyakarta. (Maston/Foto: Dok. Winda)
-> Galeri Foto: Cerita Camping di Gunung Kampek HPRC Bangkalan Diganggu Makhluk Halus